Langsung ke konten utama

Postingan

Philippians 4:19 berkata "Allahmu akan mencukupkan kebutuhanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus" Syallom teman-teman, sudah lama sekali ternyata saya terhenti menulis dalam blog ini. Ada kerinduan untuk kembali menulis namun selalu ada-ada saja hal yang membuat baru kali ini saya dapat menulis lagi. Setahun sudah berlalu, banyak hal yang terjadi di tahun 2018 kemarin. Jika saya diminta untuk refleksi kejadian-kejadian apa selama tahun 2018 kemarin, tentu tak cukup dalam satu postingan untuk menceritakannya. Namun yang pasti, satu kata yang dapat menggambarkan 2018 ku yaitu SUKACITA. Apalagi kalau ditanyakan bagaimana 2019 ku? Jawabannya adalah Sungguh Luar Biasa, Tuhanku Luar Biasa! Tentu saya bukannya lebay tapi Ya! Begitu banyak hal-hal luar biasa, penyelenggaraan Tuhan yang boleh terjadi. Saya akan coba berbagi kembali cerita-cerita saya pada hari-hari kedepan dalam blog ini. Hari ini saya ingin menceritakan hal baik yang boleh terjadi da
Postingan terbaru

Bermegah dalam penderitaan?

Jika sampai dengan tadi aku masih bisa bercanda, tiba saatnya sekarang hatiku menangis.. Hari ini setelah tiga hari yang lalu aku menuliskan cerita terakhir dari kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini, aku menyebutkan suatu harapan bahwa semoga semuanya akan berjalan lancar dan tidak ada lagi yang namanya "pengikisan gigi" (?) Mungkin bagi siapa saja yang telah membaca postingan saya dari awal sampai postingan keenam ini akan merasa bahwa cerita saya adalah seputaran hal yang sama yaitu mengenai gigi yang patah.  Karena memang sampai saat ini kejadian tersebut masih belum benar-benar selesai, dan memberikan kisah yang sedikit "dramatis" jika dibaca.  Kalian pasti bisa menebak dari kata-kata saya di awal kalau akan adanya pengikikisan gigi lagi. Ya kan??  Jadi selama tiga hari ini saya sedang menunggu crown yang sedang dicetak dan membutuhkan waktu kira-kira 1-2 minggu. Setelah melewati hal-hal yang telah saya "curhatkan" pada posting

Saat ku lemah..

Kalian mau tahu kelanjutan cerita gigi saya yang kemaren sempat patah? Oke..  saya anggap mau ya..  wkwk Jadi, sebelumnya bagi kalian yang belum tahu ceritanya bisa baca dulu postingan yang pertama hehe ;))  Ceritanya kan waktu itu saya sudah nih, disuruh dokternya untuk minum obat-obat yang diberikan, lalu saya senin depannya balik lagi untuk di check-up untuk lihat sudah bisa di crown belum nih giginya. Nah, seminggu telah berlalu dan saya melakukan rongsen gigi dan dokter melihat saluran akarnya kena, jadi kemungkinan harus di rawat saraf dulu. Setelah itu minggu depannya saya disuruh kembali untuk check lagi. Besok nya saya menyadari satu hal dari peristiwa ini. Jadi waktu lagi makan siang, sendirian.. (curcol) saya mikir apa sih pelajaran yang bisa saya petik dari kejadian ini? Saya lanjut makan, sambil makan saya merasa susah gitu ya makan tanpa ngunyah dengan gigi depan. Terus terlintas deh karena gigi depan yang tidak bisa dipakai saat ini jadi susah makan, walaupun

Kebetulan?

Saya ingin berbagi pengalaman saya kemarin yang menurut saya lucu dan mengherankan. Bahkan sampai saat ini saya masih merasa bagaimana bisa kebetulan seperti ini ya? Memang benar tidak ada yang namanya kebetulan bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan. Semuanya boleh terjadi dan kita alami dalam hidup ini, telah diatur dari semulanya olehNya . Jadi kemarin itu saya mulai merasa panas dalam dan suara saya hilang. Saya mencoba untuk istirahat dan ketika bangun dari istirahat, saya merasa tubuh saya sangat lemas dan saya mengalami demam tinggi. Kebetulan hari itu saya ada kuliah sore dan saya merasakan malas yang luar biasa untuk datang ke kampus karena sakit itu. Jadi saya mulai menanyakan via chat kepada orang tua bagaimana kalau saya tidak kampus hari ini karena saya sedang sakit. Lalu orang tua saya menjawab kenapa tidak minum obat dan apa mata kuliah hari ini? Saya mendapat sinyal bahwa saya harus masuk kuliah nih sepertinya hahaha..  Yang membuat saya lebih malas lagi

Terima Kasih Tuhan

Hari ini saya diajarkan untuk bersyukur dalam segala hal. Mensyukuri atas hal-hal yang boleh saya terima, serta bersyukur atas hal-hal yang akan saya terima. Kenapa kita bersyukur atas hal-hal yang belum kita terima? Filipi 4:8 dikatakan " Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" Di antara kita pasti ada yang terpuruk dalam penderitaan, merasa diri tidak layak, megalami suatu keterikatan dalam dosa, sedang mengalami sakit, memiliki beban dan pergumulan yang berat, masalah keluarga, masa depan, pasangan hidup, dan keadaan-keadaan lain yang tak sesuai harapan. Akibatnya kita sering terpuruk dalam pikiran-pikiran kita, menolak diri, mencari pelampiasan, kekecewaan, dan memikirkan masalah-masalah dengan keterbatasan yang kita miliki? Untuk apa kita larut dalam pikiran-pikiran kita t

Tell Your Problems How BIG Your GOD Is

Jika firman Tuhan yang saya dapat di hari itu (lukas 6:20-23), dimana segala penghiburan datang daripada Tuhan dan Ia ingin kita bersukacita dan bergembira atas segala beban yang datang dalam hidup kita, dan tetap mengandalkanNya. Karena dalam Dia ada pengharapan dan kebahagiaan kekal. Dua hari setelah itu saya dapat injil yang sama namun berfokus pada ayat selanjutnya yaitu Lukas 6: 24-26. " Celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaan kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu, karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." Hidup ini kadang di atas kadang di bawah. Harus selalu andalkan Tuhan. Walaupun kita sedang berada di atas puncak kejayaan, Yesus tidak mau kita meninggalkanNya. Kebanyakan kita hanya mengingat Tuhan saat kita berada di

Berbahagialah hai kamu

Hidup itu bagaikan roda yang sedang berputar. Kadang kita berada diatas dan segala yang terjadi membuat suasana hati bahagia. Kadang kita berada di bawah, saat-saat dimana segala perkara datang secara bertubi dan kita bagaikan terhimpit oleh tekanan yang datang.  Saya ingin berbagi pengalaman yang sedang saya alami dalam dua minggu terakhir ini. Minggu-minggu ini merupakan minggu yang cukup berat bagi saya secara pribadi. Sedikit cerita saya sedang menempuh mata kuliah skripsi, yang sudah diketahui merupakan masa paling berat dan paling memusingkan selama masa perkuliahan. Nah, di saat-saat sibuk sekarang ini, tugas saya diluar konteks perkuliahan juga semakin banyak seperti dari tekanan organisasi yang sedang berada dalam periode akhir jabatan. Ditambah lagi segala peralatan elektronik yaitu printer, mifi , serta smartphone saya ketiganya rusak di waktu yang berdekatan. Minggu lalu saya menginap di kost-an teman, berhubung adanya kegiatan gereja yang kami ikuti dan membutuh